Nenek Kepak yang Lumpuh dan Sebatang Kara, Tetap Mulung Demi Bisa Sambung Hidup dan Tidak Merepotkan Tetangga

Mari, berkenalan dengan Nek Papuk Kepak dari Lombok Tengah. Lansia dhuafa yang sudah 65 tahunnya menghabiskan hidupnya hingga mata dan telinganya tidak lagi awas.

Hidup sebatangkara di sebuah gubuk yang sudah tidak layak huni menjadi tempat satu-satunya yang ia miliki untuk bisa bertahan di dinginnya malam dan panasnya siang hari.
Tanpa adanya keluarga, Nek Kepak menghabiskan harinya dengan memulung barang bekas, keliling dari desa ke desa di wilayah Lombok Tengah. Dengan kondisi kaki lumpuh dan hanya bisa mengesot, beliau masih mampu memulung untuk menyambung hidupnya yang sebatang kara.

Meski, pendapatan yang didapat tidak lebih dari 10.000 /hari. Nek Kepak bilang, walau sudah tua dan tidak bisa apa-apa, saya harus punya badan yang sehat agar tidak membuat repot tetangganya.
“Saya harus tetap bekerja, agar tetap bisa makan.” Ucap Nek Kepak.
Dari hasil memulung, Nek Kepak berharap bisa tetap makan tanpa merepotkan orang lain dan tetangganya. Tapi ironisnya, hasil mulung bahkan hanya bisa untuk beli 1liter beras.
Bisa makan dengan layak menjadi impian Nek Kepak, meski itu menjadi hal sederhana, namun bagi beliau itulah keinginan yang sangat mahal baginya.
Mari kirimkan paket sembako untuk Nenek Kepak dan puluhan lansia lainnya yang bernasib sama yang ada dipelosok Indonesia dengan cara:
- Klik tombol “Donasi Sekarang!’.
- Masukkan nominal donasi.
- Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius-Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau via transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit), dan tranfer ke nomor rekening yang tertera.
Tak hanya berdonasi, kamu juga bisa bantu dengan menyebarkan informasi ini ke khalayak dan orang-orang terdekat, supaya semakin banyak orang yang dapat ikut membantu.
Terimakasih, #kawanaksi!
Baca selengkapnya ▾